Lanchasire - Siapa yang mau terbang dengan pesawat tanpa pilot?
Pasti banyak yang tidak setuju. Tapi faktanya, Inggris sudah
mengembangkan teknologi pesawat terbang tanpa pilot yang diklaim sebagai
masa depan traveling dengan pesawat.
Sebuah pesawat berwarna biru dan merah dengan 16 tempat duduk, lepas landas dari Lanchashire dan terbang 804 km ke Inverness dan kembali ke Lancashire. Yang berbeda adalah, pesawat ini terbang tanpa pilot dan dikendalikan dari jauh dengan komputer. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat tanpa pilot terbang di langit Inggris.
Sebuah pesawat berwarna biru dan merah dengan 16 tempat duduk, lepas landas dari Lanchashire dan terbang 804 km ke Inverness dan kembali ke Lancashire. Yang berbeda adalah, pesawat ini terbang tanpa pilot dan dikendalikan dari jauh dengan komputer. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat tanpa pilot terbang di langit Inggris.
Diprediksi, dalam 20 tahun mendapat, pesawat komersil bisa diterbangkan dengan remote control. Salah satu pelopor pesawat tanpa pilot ini di Inggris adalah proyek Astraea (Autonomous Systems Technology Related Airborne Evaluation and Assessment).
Mereka menerbangkan pesawat Jetstream buatan BAE Systems bermodalkan kamera dan komputer canggih. Dilansir dari News.com, Kamis (16/5/2013) operator mengendalikan pesawat dari tempat lain yang jauh. Kalau hilang sinyal, mereka mengklaim pesawat bisa mendarat dengan aman.
Nah, dalam aturan penerbangan di Inggris, Jetstream tidak boleh lepas landas dan mendarat sendirian. Sehingga, tetap ada dua pilot yang menerbangkan dan mendaratkan pesawat.
Namun, begitu pesawat sudah mengudara, kedua pilot ini asyik minum kopi. Kendali pesawat sepenuhnya diatur dari ruang kendali oleh tim lain yang ada di darat. BAE System mengatakan sudah menguji 11 pesawat dalam 80 penerbangan sepanjang tahun lalu.
Meski demikian, pelaku industri penerbangan khawatir dengan rencana pesawat tanpa pilot ini. Sebab, secanggih apapun teknologinya, risiko error itu tetap ada. Komputer yang mengalami crash, mati sendiri atau dibajak hacker bisa mengancam nyawa ratusan orang di dalam pesawat.
Chris Cole, pengelola situs Drone Wars UK, mengatakan pesawat dengan remote control tidak bisa diandalkan. Faktor keselamatan traveler pengguna pesawat terbang menjadi taruhan.
"Ada masalah keselamatan penumpang yang sangat besar di sini, tapi pelaku industri penerbangan menganggap remeh. Teknologi (pesawat tanpa pilot-red) itu kan wireless, koneksinya susah kalau sudah bergerak," kata Cole.
Apakah kita benar-benar ingin komputer mengambil alih kemudi pesawat dan mempercayakan keselamatan nyawa kita? Pertanyaan itu belum bisa dijawab. Pesawat terbang tanpa pilot untuk mengangkut para traveler, masih jauh panggang dari pada api.
Sumber : Detik.travel
0 comments:
Post a Comment