"Pilot pimpinan penerbangan meninggalkan kokpit sejenak untuk pergi ke
toilet, tetapi ketika kembali, pintu kokpit sudah terkunci. Pintu itu
macet dan tetap tidak bisa dibuka meski kami sudah mengerahkan segala
upaya, termasuk juga oleh pilot pembantu yang berada di dalam," seperti
dinyatakan Air India.
Pesawat dengan penerbangan AI 403 itu semula akan terbang dari Delhi
ke Bangalore namun kemudian dialihkan dan mendarat di bandara Bhopal.
"Pembantu pilot kemudian meminta izin untuk mengalihkan penerbangan ke Bhopal dan mendarat pada pukul 17.55."
Pintu kokpit akhirnya dibetulkan dan perjalanan dilanjutkan sekitar tiga jam kemudian.
Air India saat ini juga sedang menggelar
penyelidikan atas kasus yang berbeda, yaitu matinya sistem pilot
otomatis Airbus 321 yang terbang dari Bangkok ke Delhi pada tanggal 12
April lalu.
Dugaan karena pramugari
Insiden terkuncinya pintu kokpit ini, menurut
The Mumbai Mirror, terjadi ketika dua orang pilot beristirahat selama 40
menit di luar kokpit. Sebagai gantinya, maka dua pramugari diminta
duduk di kursi di kokpit sementara pesawat terbang dengan kendali
otomatis.
Salah satu dari pramugari secara tidak sengaja
mematikan tombol pilot otomatis sehingga pilot segera mengakhiri
istirahatnya untuk kembali ke kursinya namun pintu terkunci.
Namun Air India menyangkal laporan itu namun
mengaku pramugari memang berada terlalu lama di kokpit dan tombol
autopilot untuk sementara tidak bisa berfungsi 'karena gangguan.'
Maskapai Ari India dalam beberapa tahun belakangan mengalami masalah keuangan.
Selain itu, Klik
Air India juga dilarang terbang di beberapa Klik
negara sejak awal tahun karena berbagai insiden termasuk bocornya bahan bakar, retaknya jendela kokpit, masalah rem, dan listrik.
Dalam perkembangan lain, Menteri Penerbangan Udara, Ajit Singh, mengatakan Klik
bahwa enam pesawat Boeing 787 DreamlinerKlik
Air India akan mulai lagi beroperasi pada akhir Mei nanti, dan dimulai dengan penerbangan domestik pada hari ini, rabu 15 Mei.
Larangan terbang pesawat itu menyusul keputusan
Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat, FAA, setelah ditemukannya
serangkaian insiden yang melibatkan pesawat Boeing 787.
Singh juga mengatakan ia memperkirakan maskapai
ini akan mencatatkan kerugian bersih sekitar 40 miliar rupee atau
sekitar US$730 juta untuk tahun fiskal berjalan yang berakhir Maret
2014, dibandingkan dengan sekitar 52 miliar rupee pada tahun sebelumnya.
0 comments:
Post a Comment