(22/5/2013) Setelah sukses mendirikan anak perusahaan di Malaysia, yaitu
Malindo Air, maskapai penerbangan Lion Air dikabarkan akan melebarkan
sayapnya di Thailand. Maskapai yang dibuka di negeri gajah putih
tersebut akan diberi nama Thai Lion Air.
Bangkok Post melaporkan bahwa maskapai penerbangan yang berbasis di Jakarta ini telah melakukan perekrutan pilot, pramugari, dan staf darat untuk Thai Lion Air.
Thai Lion Air akan memulai operasinya dengan enam pesawat Boeing 737-800 dan menggunakan Don Mueang Airport di Bangkok sebagai markasnya.
Bangkok Post melaporkan bahwa maskapai penerbangan yang berbasis di Jakarta ini telah melakukan perekrutan pilot, pramugari, dan staf darat untuk Thai Lion Air.
Thai Lion Air akan memulai operasinya dengan enam pesawat Boeing 737-800 dan menggunakan Don Mueang Airport di Bangkok sebagai markasnya.
Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Thailand, Woradej Harnprasert, telah mengkonfirmasi bahwa Lion Air akan meluncurkan anak perusahaan di Thailand, meskipun departemennya hingga kini belum menerima proposal untuk penerbitan Air Operator Certificate (AOC).
Pendirian Thai Lion Air merupakan gabungan antara Lion Air dengan perusahaan lokal Thailand. Sesuai dengan peraturan yang berlaku di Thailand, perusahaan lokal harus memiliki minimal 51 persen saham.
Meskipun demikian, identitas perusahaan asal Thailand ini masih menjadi misteri.
Sebuah laporan mengatakan bahwa Phuket Airlines yang merupakan operator penerbangan berjadwal domestik dan internasional di Thailand hampir satu dekade lalu menjadi investornya.
Tapi, Woradej mematahkan kemungkinan tersebut dan mengatakan bahwa Phuket Airlines yang didirikan oleh pebisnis dan mantan senat Vikrom Aisiri, awalnya adalah untuk layanan charter.
Masuknya Lion Air ke Thailand akan semakin memperketat persaingan yang sudah sangat rapat. Lion Air akan berkompetisi dengan pemain kuat seperti Thai AirAsia, Nok Air, dan Orient Thai yang banyak mengurangi penerbangan berjadwal dalam dua tahun terakhir.
"Masuknya Lion Air sangat baik untuk kesehatan kompetisi, memberikan penumpang lebih banyak pilihan," ujar Woradej, dengan catatan bahwa langit Thailand terbuka untuk maskapai sepanjang mengikuti regulasi yang berlaku.
Thai Lion Air berencana mengoperasikan penerbangan dari Thailand ke berbagai negara tetangga.
Sebelumnya, Lion Air telah berencana membuka anak perusahaan di Thailand sejak tahun 2007. Maskapai ini mempertimbangkan untuk menggandeng operator lokal, On-Two-Go, maskapai penerbangan murah bentukan Orient Thai yang telah mati atau bekerjasama dengan maskapai lain yang mempunyai izin operasi di Thailand.
Pada bulan Maret, Chief Executive Lion Air Rusdi Kirana mengatakan bahwa pihaknya berencana membangun maskapai baru di Thailand dan Australia.
Lion Air juga dilaporkan telah mengakuisisi 49 persen saham maskapai asal Australia dan akan menempatkan enam pesawat di negara tersebut.
Rusdi juga mengatakan bahwa perusahaannya akan membuka cabang di Myanmar, Vietnam, Bangladesh, dan Filipina untuk mengembangkan operasinya, terutama untuk menyerap ratusan pesawat yang telah dipesan.
Pada Februari 2012, Lion Air memesan 29 Boeing 737-900ER dan 201 Boeing 737 MAX senilai US$ 22,4 miliar, menjadi sebuah pesanan tunggal terbesar dalam sejarah Boeing, baik dari jumlah pesawat maupun nilai uang dari pesanan tersebut.
Pada bulan Maret, Lion Air kembali menggemparkan dunai dengan memesan 234 pesawat Airbus A320 dengan nilai US$ 24 miliar.
Rusdi mengatakan bahwa perusahaan ingin memiliki hingga 1.000 pesawat dalam waktu 10 tahun.
Lion Air pada tahun ini baru saja meluncurkan dua anak perusahaan baru, yaitu Malindo Air di Malayasia dan Batik Air sebagai maskapai penerbangan premium di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment