Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan
mengaskan bahwa pihaknya anak menutup PT Merpati Nusantara Airlines jika
gagal melakukan restrukturisasi utang-utangnya yang telah menumpuk.
"Merpati ini sedang dimintakan restrukturisasi utang-utangnya, bisa jalan atau tidak. Kalau tidak bisa, ya ditutup saja," kata Dahlan.
Dahlan mengatakan keputusan untuk bisa melakukan restrukturisasi utang-utangnya ini akan dilakukan dalam seminggu ke depan. Restrukturisasi tersebut berupa keinginan Merpati untuk bisa mengonversi utang perseroan dengan saham di Merpati.
Cara ini pernah diterapkan di maskapai Garuda Indonesia, yaitu mengonversi utang perseroan dengan saham di Garuda Indonesia. Saat melakukan penawaran saham perdana (IPO), maka saham tersebut bisa dijual dan utang bisa dibayarkan.
"Ini kan maunya Merpati seperti itu, dijadikan saham. Tapi kita lihat nanti, kan utang perseroan juga banyak," tambahnya.
Seperti diketahui, Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo menjelaskan total utang perseroan sebesar Rp 5 triliun.
"Tahun depan kita akan bayar utang 50 persen. Dananya dari debt equity swap seperti Garuda. Nanti setelah go public, saham akan dijual," kata Rudy.
Menurut Rudy, utang perseroan tersebut salah satunya dikontribusikan dari utang ke sejumlah BUMN sebesar Rp 2,5 triliun baik ke Bank Mandiri maupun ke PT Angkasa Pura. Utang inilah yang nantinya akan dikonversi menjadi saham.
Kendati demikian, Rudy enggan menjelaskan berapa persentase saham yang akan diperoleh investor nantinya. Namun dia berjanji utang tersebut akan segera dilunasi setelah penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang rencananya akan berlangsung di 2014.
"Intinya saya mau bersih-bersih (utangnya)," tambahnya.
Sumber : Indoaviatian
0 comments:
Post a Comment